Powered By Blogger

Sabtu, 30 April 2011

flowers of love


flora adalah pemilik bunga kecil- kecil. hanya dari pendapatan toko itu dia bisa hidup. meskipun hasilnya biasa-biasa saja, flora bisa pergi ke sekolah untuk menyelesaikan sekolahnya kemudian kembali untuk melanjutkan usahanya. suatu hari seorang fotografer muda, diam-diam mengambil gambar tanpa pengetahuannya. setiap minggu sekali fotografer itu akan memarkir mobilnya di depan rumah flora. lalu mengambil foto. fotografer akhirnya berburu foto setiap hari, hanya untuk mengambil gambar flora dan bunga-bunga indah di tangannya. 
flora akhirnya tahu juga. fotografer akhirnya meminta maaf padanya karena itu mengganggunya. 
dia memperkenalkan dirinya dengan nama erik. ia mengatakan ia hanya senang dengan bunga-bunga di rumah flora, jadi dia tertarik untuk mengambil gambar. erik bahkan memesan bunga untuk dikirimkan ke rumahnya bulan depan. flora setuju. tapi sejak itu, fotografer tidak pernah lagi datang. flora awalnya bingung dengan situasi. tapi dia yakin dia harus mengantarkan permintaan fotografer. 
bulan berikutnya, flora datang ke rumah fotografer dengan sejumlah bunga yang telah dipesan. dia sangat terkejut ketika orangtua fotografer mengatakan bahwa anaknya telah meninggal sebulan yang lalu karena kanker. ia meminta orang tuanya untuk menunjukkan salah satu album foto tentang flora. 

flora terkejut saat melihat foto-fotonya dalam album. dan dia menemukan secarik kertas terselip di dalam album. rupanya fotografer telah sangat menyayanginya, meskipun kematian telah mendekat. dia sangat mencintai flora dan bunga itu ia simpan disamping album foto itu.

Selasa, 12 April 2011

SAAT INI

aku tak mengerti
apa yang bisa ku sebut saat ini
rasa tak jelas
sedih atau hanya kecewa
hari ini awal ku mengerti
ternyata itu tak mungkin terjadi
pandangan ku hilang
serpihan kaca itu telah musnah
hingga akhirnya kusadari
siapa aku ini?

hilang sudah bayanganku
ditelan gelapnya malam
hanya kudengar kata itu
melantun berirama
tapi, mengapa hati ini tak terbuai
kata yang bersyair cinta!
malah kumenangis ditengah keramaian gelak tawa

salah dengarkah aku ini?
atau memang itu benar adanya
sudahlah! kau pergi jauh. jangan pernah kembali
apa yang bisa kukatakan untukmu saat ini
ini semua tak ada hasilnya
hanya hampa tak bermakna
aku ikhlaskan semua putusanmu
biar kau bahagia

malam ini
biarkan aku disini
bermandikan air mata
hingga mata ini tak sudi lagi
meneteskannya untukmu
hari ini kubersimpuh dihadapanMu.. Tuhan
mengangkat tangan dalam linangan air mata sejati

malam ini
kucium kening bulan
dalam sentuhan dingin angin malam
ayat-ayat tuhan pun tak pernah bosan
kulantunkan untukmu

ADAPTASI

Ada sebuah kisah tentang seorang perempuan yang dirundung cinta, entah mengapa kehidupan perempuan ini selalu menyedihkan. Ia terlahir sebagai anak yatim.
Suatu ketika ia menerima nasib bahwa ia akan tinggal di luar negeri dan dia sekolah disana. Detik-detik dia menjalani hidup di kehidupan yang berbeda, awalnya ia tak betah hingga akhirnya ia ingin pulang kembali ke rumah neneknya yang berada jauh. Rasa tak nyaman ini akhirnya mulai menghilang, ia mulai sekolah di sekolah yang barunya dengan teman baru dan dengan suasana yang baru. hari demi hari ia jalani, awal pertama ia hidup di lingkungan teman-temannya, ia adalah seorang perempuan yang pemalu dan jarang berbicara. Rupanya prestasi yang dicapainya sangat buruk. Ia kurang bersemangat berprestasi di sekolah itu, dan ia hanya berharap bahwa bisa kembali ke kampung halaman neneknya. Detik menit jam hari dilaluinya, kehidupannya mulai cerah .. ia mulai merasakan ada suatu inspirasi yang mencerahkan hari-harinya, perempuan ini mulai merasakan arti cinta. Ia bahagia bisa merasakan detik-detik yang membuat hari harinya lebih berarti. Ia jaatuh cinta kepada seorang laki-laki yang umurnya diperkirakan beda 1 tahun, entahlah.. iapun tak mengerti mengapa arti sayang ini tercurahkan kepada seorang laki-laki itu. Padahal ia tak mengenalnya sama sekali, dia jatuh cinta pertama kalinya kepada seorang laki-aki yang belum mengenalnya dengan baik. Entahlah.. rasanya tak bisa ditebak, apa yang terjadi dan mengapa ini bisa terjadi menimpa perempuan yang tak mengenal arti cinta. Yang ia tahu hanya rasa kasih sayangnya kepada seorang laki-laki itu melebihi dari sayang dia kepada dirinya sendiri.
Pergerakan tahun, ia mulai berprestasi menjadi siswi yang besemangat. Yang awal mulanya ia mendapat peringkat terakhir hingga akhirnya memasuki peringkat ke 25 dari 40 siswa. Tahun berikutnya ia memasuki peringkat ke sepuluh besar, dan tahun ini ia menjadi 5 besar yang terbaik, waw .. sungguh luar biasa .. kekuatan apa, yang membuatnya melonjak menjadi siswi yang terbaik .. sungguh tuhan menyayanginya ..
Kini .. perasaannya tak bisa tinggal diam .. ingin rasanya ia curahkan rasa ini agar semua orang tahu bahwa ia menyayanginya, mencintainya bukan hanya bualan semata .. perasaan ini sudah lama tertanam dan hidup dalam hatinya .. tapi betapa susahnya ia ungkapkan hanya untuk dia sekedar mengetahuinya .. ia sadari ia hanya seorang perempuan, dan tak lebih bahwa ia tak berdaya berbuat apa-apa, apalagi untuk mengungkapkan rasanya ini, yang sudah lama ia pendam hingga bersatu menjadi jiwa, bahwa ia menyayanginya mencintainya…..
Yahh .. ia sadar. Bahwa untuk menjadi bagian dari jiwanya bukan hal yang mudah, ia perlu suatu keyakinan bahwa dia juga merasakan yang sama. Ia mulai merasakan betapa susahnya untuk meyakinkan dia bahwa ia begitu menyayanginya dan .. ah ia tak sanggup untuk ungkapkan kata yang,, entahlah! Rasa itu tak bisa ia cerna menjadi kata. Begitu indah nan bemakna ..
"Aku tahu, untuk membuatmu tersenyum pun aku tak mampu, aku tahu untuk membuatmu bahagia pun aku tak bisa, aku tahu aku hanya beban dunia kehidupanmu!".
"Sadarilah bahwa disekelilingmu bukan hanya orang yang kamu kenal saja yang mencintaimu yang menyayangimu .. aku juga punya rasa itu, punya rasa yang lebih dari itu, hingga ku terdekap dengan rasa itu yang tak bisa ternilai dengan kata.."
"Aku tahu, orang yang bermakna bagimu adalah orang yang bisa membuatmu bahagia, yang bisa membuatmu tertawa .. tapi ketahuilah bahwa aku lebih bahagia jika melihatmu tertawa .. karena ku bahagia melihatmu bahagia, karena kubahagia. Entahlah apa ada hubungannya dengan kehidupanku .. aku tak merasakannya, ya! Aku hanya menjadi penonton akan kehidupanmu .. "

MENANTI RAMADHAN

awal pertama aku menunggu
kapan bulan itu akan jatuh
tepat pada pangkuanku
bulan paling istimewa yang pernah ku tahu
sebelum itu aku harus siap menanti
sebelum itu aku harus menyiapkan diri

ramadhan ..
aku menunggumu diujung penanggalan
kau terlalu istimewa
kubersamamu hanya 1 bulan
kubersamamu hanya sebentar

aku tak berfikir ramadhan akan berakhir
kukira kau takkan pergi
kukira kau takkan meninggalkanku disini
kau tega melepaskanku disini
kau tega makhluk itu bebas kembali

kini
dunia ini mereka kuasai
makhluk itu merajalela lagi
aku tak bisa menahan diri
rasa ini terus saja menghantui
mereka membisikan kehidupan duniawi
hingga kuterbuai
kuharap ini hanya mimpi
mimpi pada siang hari
saat ku menjalankan puasa
saat ku menjalankan perintahnya
saat ku menanti matahari
pergi jauh melambai

malamnya ditemani bulan
aku pergi ketempat tuhan
tempat nan megah menawan
kuluapkan isi hati ini
yang selama ini membeku
yang selama ini tak menuntutku tuk terpenuhi
disana kuberlama-lama
mengadu derita
yang slama ini merajalela
dalam dunia

kumenangis..
tak bisa menahan derita hidup yang nyata

tuhan memberiku cobaan
tapi tuhan menyelipkan kesabaran
dalam hidup yang kujalankan
ku harus rela melepaskan
semua kenangan indah bersamanya

suatu saat ramadhan akan datang
menengok keadaanku
yang terpengkur menangis
tapi aku ikhlas
hidup ini membilas perasaanku
hidup ini membilas semua air mataku
agar aku bisa mandiri
menghadapi dunia yang fana ini

TERNYATA CINTA ITU

ternyata cinta itu tak segampang rumus kimia
ternyata cinta itu tak segampang rumus MTK
yang dapat dihitung dengan kalkulator
sedangkan cinta?
alat apa yang bisa mengukur kebesaran cinta?
alat apa yang bisa membuktikan ketulusan cinta?
sepertinya cinta bukan bilangan prima
sepertinya cinta bukan bilangan bulat
andai bilanganpun,
cinta takdapat dibulatkan
cinta slalu ganjil
cinta slalu bilangan koma
tapi cinta tak lain hanya rasa!
ilmuan belum mampu menemukan senyawa cinta
ilmuan belum mampu menemukan rasa cinta
cinta tidak berasa basa
cinta tidak berasa asin
cinta tak berasa pahit
tapi cinta berasa rasa dalam hidup ini

perkiraanku!
cinta itu tak berwujud
cinta itu berbahaya
jika telah terhirup
kau akan mati perlahan
kau akan ketagihan
atau mungkin aku yang belum terbiasa

aku tak habis pikir
aku tak bisa mencernanya
neuron dalam otakku memberi rangsangan
tapi tetap aku tak bisa mengolahnya
apa hidup ini terlalu susah untuk di lihat
apa hidup ini terlalu rumit
serumit rangkaian DNA
apa hidup ini penuh dengan perkiraan?
yang ada hanya pikiran logika
yang ada hanya kepastian belaka

tapi ketahui!
hidup ini memberikan satu jawaban
tapi kau takkan pernah tau

SAJAK AIR MATA

di bawah rintik hujan kuterpengkur
raga ini lemas tak bertenaga
kau tinggal begitu saja
lirih ku berkata
"maafkan aku"
kata yang tak sempat terucap
sebelum kau hilang di telan bayangan malam
air mata ini ikut serta mengakhiri kepergianmu
air mata ini tak rela kau pergi
air mata ini mengalir sesuka hati
ku tak bisa mencegatnya
yasudahlah!
biarkan dia menyaksikan kepergianmu
biarkan ia ditinggal pergi
biarkan ia bebas mati
hingga tak mengalir lagi
malam ini
air mata berjuang mempertahankan kepergianmu
tapi kau tak peduli
kau tak menoleh sama sekali
ia kecil hati
hingga ia berkata
" sungguh kau tega, tinggalkan ia sendiri"

❤ you full mama

kemanakah aku harus mengadu ?
semua rasa yang ku rasakan
semua tak ada yang peduli terhadap apa yang aku alami.

hanya diam dan merasakan aliran rasa yang terus saja menggrogotiku.
mungkinkah sampai aku mati ?
mengapa kau ciptakan kesedihan untuku, Tuhan ?
mengapa aku terus saja berada dalam keadaan yang tak bisa ku mengerti?

waktu begitu cepat bergulir
andai saja waktu bisa di putar, aku ingin kembali seperti dulu
waktu bersama denganmu,
mama ..

entahlah ..
mungkin hanya engkau orang yang bisa buatku bahagia,
tersenyum denganmu lebih berarti bagiku
aku hanya ingin kau temani aku, duduk di sampingku, hadir dalam hidupku,
dan aku merasakan sesuatu yang bisa buatku bahagia,

berada di pelukanmu, aku merasa hidup bagai tak ada

tapi kenapa semua telah berlalu ?
kenapa hanya sekejap aku rasakan ?

kadang aku tersenyum, mengingat itu semua
dalam pikiranku hanya ada kau, mama
mungkinkah kau bisa hadir untukku ?
temani aku, bantu aku, nasehati aku,
hanya kamu ..

kuharap kau mengerti
aku butuh kamu,
walaupun hanya untuk temani aku

aku harap kau kembali,
bawa aku,terbang jauh dari semua rasa
dengan sayap yang akan menolongku

aku tak mau apa-apa
hanya ..
aku butuh kamu
itu sudah cukup untuku

aku tunggu engkau dipersimpangan jalan,
tempat dulu kita berpisah

moga engkau sehat selalu

Senin, 11 April 2011

TEKADKU

Desir angin jalang menerpa wajahku. Debu jalanan tergilas kian kemari oleh lalu lalang kendaraan di negara sahara ini. Terasa sungguh panas. Di tengah timur ini matahari lebih dekat dengan bumi sehingga sungguh terasa sengitnya matahari pagi. Tak ada bedanya siang dan pagi suasananya setara, apa mungkin memang bulan-bulannya musim kemarau. Aku sendiri tak habis pikir, mengapa aku bisa sampai hidup dan tinggal di sini. Untuk berhabitat dan bersosialisasi di negara ini memang cukup berat. Meskipun hanya untuk beberapa waktu. Sedangkan aku sendiri pada awalnya tak betah. Tapi tak apalah, yang kupikirkan hanya bagaimana supaya ada aksi reaksi terhadap kelakuanku mematuhi undang-undang di negara ini. Hidup di negara arab tentu harus memiliki keahlian. Sedangkan kalau tak memenuhi keriteria yang cukup untuk dapat bekerja di kota ini tentunya hanya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dasar. Tak sedikit aku temui para tki yang bekerja hanya sebagai babu. Pada dasarnya pekerjaan itu halal-halal saja. Mencari nafkah dengan bekerja di suatu rumah. Membersihkan, menata, dan meletakan pada posisi yang sesuai. Yang termasuk kedalam keriteria rumah yang bersih, wangi, dan terawat. Jangan sapai debu-debu zaman hinggap dalam gelas-gelas Kristal itu. Tapi jerih payah seorang babu tak ada yang bisa memahami. Begitupun babu, ia ingin pula dihargai. Banyak sekali aku dapatkan nyonya-nyonya yang tega, sungguh tega. Memberi makanan bekas kepada pembantunya. Meskipun makanan itu bersih, halal atau mahal. Tapi setidaknya tidak memberi makanan bekas yang telah ia makan dan sisanya diberikan kepada babu. Sungguhpun babu, mereka tak ingin diperlakukan seperti itu. Didunia ini memang tak semua manusia kaya secara keseluruhan, masih banyak terdapat manusia yang hidup kelaparan.dengan ketidak samaan ini munculah suatu kebutuhan timbal balik. Orang kaya dalam kehidupannya tentu ia membutuhkan orang lain yang bisa mengerjakan sesuatu untuknya. Dan dalam proses ini kaum miskin tentu ingin sekali mendapatkan bantuan atau upah dari orang kaya. Jarang sekali ditemukan seorang kaya yang bekerja dengan orang lain yang termasuk kaya pula. Tentu ia merasa bahwa dirinya sudah kaya dan untuk apa patuh pada perintah orang lain.karena merasa kaya dan semua keinginan tentu terkabul berkat semua harta dan bartabatnya. Uang, salah satu bukti yang disombongkan oleh orang kaya itu, tapi apa yang dicari didunia ini? Kemewahan, kekayaan, kecantikan, atau ketenaran? Semuanya bukan yang ku cari. Aku hanya ingin mendapatkan kebahagian saja didunia ini. Tapi bisakah aku meraihnya di zaman serba instant ini? Aku sendiri masih berfikir. Setiap langkah, setiap kelakuan pasti ada campur tangan dengan uang. Betapa sulit ku cerna, dalam suatu pengadilan contohnya, pihak yang bersalah tentu akan mendapatkan hukuman tapi apa arti hukuman jika kesalahan itu bisa tuntas dengan sogokan uang.
Apakah hidup ini penuh dengan material? Apakah semuanya bisa di beli dengan uang? Apakah orang miskin tak berhak memiliki apapun,selama ia masih menjadi pengotor dunia? Hidup terlunta-lunta, tinggal dibawah jemaatan, apakah itu cerminan negara yang kaya akan sumber kehidupan. Aku masih teringat pada suatu malam, saat aku masih berada di kampungku. Ketika aku pulang dari rumah teman, kujumpai udin sedang rebahan di pelataran rumah seorang penduduk. Malam itulah aku mendengar prinsip hidupnya yang aneh.
"dari mana lu?" tanyanya kepadaku dengan bahasa agak kasar.
Kaget juga aku disapa seperti itu, kuhampiri dia. "ngapain kamu disini, din?" aku balik bertanya.
"lagi santai," uding mengepul-ngepulkan asap cerutunya sambil merapatkan pakaiannya yang compang-camping. Pada saat seperti itu aku melihat bahwa udin sebetulnya orang waras.
"aku heran sama kamu, din. Sebetulnya kamu itu gila beneran atau bohongan, sih?" tanyaku iseng sambil jongkok didekatnya.
"lu liat sendiri, gw gila nggak?" udin melotot.
"kamu sebetulnya waras din"
"nah, lu tau sendiri"
"tapi mengapa kamu seneng amburadul seperti ini?"tanyaku lagi.
"begini lebih enak. Nggak pusing mikirin dunia yang berbelit ini. Dengan menggila begini gw dapet makanan gratis, ngerokok gratis, gw juga dapet tiduran dimana saja. Gw orang merdeka!" jawab udin seenaknya.
Aku terheran-heran mendengar prinsip hidupnya yang lain dari pada yang lain.
"kamu sebetulnya tidak gila din, tapi kamu bener-bener gila dengan prinsip hidupmu yang ngelantur itu," sergahku.
"ah, namanya juga jakarta, mas. Semau-mau orang dong!" udin tertawa sambil mengepul-ngepulkan asap cerutunya.
Aku geleng-geleng kepala.
"sini bagi duitnya!" katanya kemudian.
"nanti dulu. Kamu menggila seperti ini katanya patah hati, ya? Apa betul begitu?" tanyaku lagi.
"itukan kata orang."
Jadi, bukan karena patah hati?"
Dia menggeleng. "udah gw bilang tadi, gw menggila begini lantaran gw ingin jadi orang merdeka. Semuanya gratis. Buat apa pusing-pusing mikirin dunia!" katanya kemudian.
"ya, tapi kamu dicap orang gila, din," kataku.
"ah, namanya juga jakarta, mas. Terserah apa kata orang. Lu elu, gua-gua! Semau-mau orang, dong!" udin menjawab serius kemudian tertawa. " sini, bagi duitnya!"
Aku berdiri. Kulemparkan uang seratus rupiahan kepadanya. Udin menyergapnya dengan gesit tanpa mengucapkan terima kasih. Aku pergi.
**
Prinsip hidup udin yang aneh itu terngiang-ngiang ditelingaku. "ah, namanya juga jakarta, mas" ucapan itu mengiris-ngiris perasaanku. Sebuah ucapan yang dikeluarkan seenaknya tanpa rasa tanggung jawab sedikit pun. sudah demikian komplekskah kehidupan di kota Jakarta sehingga menggila juga dijadikan profesi?
Kepergianku ke kota ini ingin merasakan suasana yang beda untuk sekalian liburan dan umroh tapi hanya seorang diri saja. Siapakah yang hendak aku bawa? Orang tuaku kini tiada, hanya bersama nenek aku hidup hingga besar seperti ini. Tapi apa hendak dikata, nenek pergi tanpa sepengetahuanku menghadap illahi. Di tanah lapang belakang rumah itu terlihat pusaran masih memerah.
Banyak sekali pengalaman yang kutemui disini. kehidupan adat dan tata cara bergaulpun berbeda. Pikiranku kembali pada prinsip kehidupan udin yang nyeleneh itu. Apakah hanya di Jakarta saja menggila juga dijadikan profesi? Apa yang menyebabkan terjadi seperti itu?. Dari pertanyaan itu timbulah niatku untuk menjadi seseorang yang bisa mengerti akan kehidupan orang lain, mengerti perasaan orang lain, kesedihan orang lain. Rencanaku setelah lulus kuliah aku ingin masuk dalam jurusan tentang hukum. Mengerti dan menjalankan sesuai apa yang kusaksikan, kurasakan. Mereka terdiam, tapi begitu banyak cerita-cerita mereka yang ingin dimengerti.
"Dan lihatlah,bu. Dunia kian ramai. Berbagai tingkah laku manusia dan ragam kehidupannya banyak memberikan inspirasi kepadaku. Aku ingin bercerita tentang mereka, tentang penderitaan mereka, tentang kebahagiaan mereka, juga tentang perjuangan hidup mereka. Dan suatu saat kelak aku tak sendiri lagi, bu. hidup besama dengan cucumu dan juga pendamping hidupku dan suatu saat kelak aku dapat membangun rumah yang megah di samping petak sawah kita. Dan, padi yang kita tanam pasti akan bertambah subur berkat tetesan keringatku."