Rabu, 14 Juli 2010
Stres Pikiran Menambah Tekanan Darah
Stres pikiran sangat berpengaruh menambah tekanan darah bagi yang berpenyakit hipertensi. Karena itu pengendalian diri sangat diperlukan untuk menghindari stroke. Demikian dikatakan oleh dr Ilham Uddin, Sp JP (spesialis jantung dan pembuluh darah) di depan ibu-ibu anggota Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Semarang dan beberapa organisasi wanita lain, kemarin (Kamis 29/4) siang di Gedung Serba Guna Fakultas Kedokteran Undip, Jl Dr Sutomo.
IIDI memperingati Hari Kartini dengan menyelenggarakan seminar kesehatan tentang Pencegahan Dini Terhadap Penyakit Jantung Koroner (PJK). Acara terasa semarak karena sebagian besar hadirin mengenakan busana nasional. Juga dimeriahkan dengan musik organ tunggal menampilkan paduan suara dan nyanyian tunggal penyanyi "cilik" di era tahun 1970-an Andriani, yang kini sebagai ketua IIDI Semarang.
Untuk mencegah hipertensi, pengendalian makanan dan aktivitas fisik (olah raga) sangat penting. Pola hidup modern, mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, merokok, stres, super sibuk harus dikendalikan agar terhindar dari PJK. Penyakit kardiovaskuler yang salah satunya adalah PJK merupakan penyebab kematian pertama di negara berkembang menggantikan kematian akibat infeksi.
Diperkirakan tahun 2020, PJK menjadi pembunuh pertama tersering, yakni 36% di seluruh dunia dari seluruh kematian. "Angka ini 2 kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker. Di Indonesia menjadi penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian, sebesar 26,4%. Angka ini 4 kali lebi tinggi dari kematian akibat kanker". Demikian dr Iham Uddin dari SMF/ Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular RSUO Dr Kariadi - FK Undip.
Endapan Lemak
Penyakit jantung koroner ditandai dengan mulainya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding (endotel) suatu arteri koroner dan berakibat menggangu aliran darah. Kondisi itu menjadikan pasokan darah ke otot jantung berkurang, menyebabkan kerusakan jantung disertai resa nyeri dada.
Selain hipertensi, PJK juga disebabkan karena penyakit diebetes melitus (DM/gula), obesitas atau kegemukan dan merokok. Sementara untuk utuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan melakukan pola hidup sehat. Di antaranya dengan berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, mengurangi jumlah alkohol, karbohidrat dan lemak jenuh dalam makanan. Banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran roti gandum, sereal dan buncis.
"Jangan menggoreng makanan. Masaklah dengan microwave, direbus, dipanggang atau dibakar," kata dr Ilham Uddin.
sumber: suaramerdeka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar